Loading...

Sejarah Pmi Dea Malela


Sejarah PMI Dea Malela

Setelah puluhan tahun mengamati secara langsung perkembangan peradaban global, Prof Din Syamsuddin menemukan titik kelemahan yang menyebabkan umat Islam mengalami keterbelakangan dibanding umat yang lain. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya kualitas pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah maupun atas. Sementara itu, sejarah pernah menunjukkan bahwa kebangkitan peradaban Islam meniscayakan kuatnya pilar ilmu pengetahuan di kalangan umat Islam.

Upaya penguatan pilar ilmu pengetahuan tentu saja memerlukan infrastruktur pendidikan berupa sekolah ataupun universitas. Namun sekolah atau universitas hanya akan menjadi menara gading, tanpa diisi dengan ruh kemajuan berupa kualitas dan daya saing.

Pengalaman memimpin sebuah organisasi Islam besar selama dua periode yang memiliki ribuan Lembaga Pendidikan, cukup menjadi modal bagi Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin untuk mulai memimpin pendirian Lembaga Pendidikan Islam modern dan berskala intenasional.

Diiringi dengan niat kembali ke tanah kelahiran untuk membangun umat dan bangsa serta pemikiran mendalam, maka disampaikanlah niat dan pemikiran tersebut kepada tokoh masyarakat Pamangong, Sumbawa pada tahun 2013.

Rencana besar itu mendapat sambutan dan dukungan dari tokoh masyarakat Pamangong, sebagai basis perjuangan Ismail Dea Malela dahulu. Masyarakat mewakafkan 5 Hektar tanah ulayat tepat di lingkungan makam keluarga Ismail Dea Malela. Bermodal hibah tersebut, maka didirikanlah sebuah pesantren bertaraf dunia pada tahun 2015, Pesantren Modern Internasional Dea Malela.

Pesantren Modern Internasional Dea Malela berlokasi di Dusun Pemangong, Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa, berjarak sekitar 40 KM dari kota Sumbawa Besar, dan dapat ditempuh dalam waktu satu jam melalui perjalanan darat dan melewati lembah dan hutan jati. PMI Dea Malela berada di bawah kaki Olat Utuk, yang merupakan sebuah bukit berbatu yang menjadi ikon pesantren ini.

Pada tahun 2016, dimulailah proses pendidikan perdana di Pesantren Modern Internasional Dea Malela dengan 44 siswa SMP putra, kemudian di tahun selanjutnya, barulah dilaksanaan pendidikan untuk tingkat SMP dan SMA, putra maupun putri.

Sejak awal beroperasi hingga saat ini, sudah ada sekitar 800 siswa yang belajar di PMI Dea Malela, 50 siswa diantaranya berasal dari luar negeri, seperti Timor Leste, Thailand, Kamboja, Filiphina, Malaysia, Vietnam, Jepang dan Rusia.

Di tahun 2023, SMA Dea Malela telah meluluskan 4 angkatan. Alumninya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi ternama dalam dan luar negeri, diantaranya Mesir,Saudi Arabia, Malaysia, Turki, dan Rusia.