
Peringatan Isra & Miraj Nabi Muhammad SAW. 1446 H di PMI Dea Malela
Peringatan Isra’ & Mi’raj di PMI Dea Malela telah diselenggarakan pada Selasa, 21 Januari 2025 lalu. Acara tersebut dilaksanakan di Masjid Sa'idah. Acara yang berdurasi dua jam tersebut dihadiri oleh Bupati Sumbawa terpilih, yakni Bapak Ir. Syarafuddin Jarot, Sekretaris Daerah Sumbawa, yakni Dr. Bapak Budi Prasetyo, Anggota DPRD Provinsi NTB, yakni Bapak H. Asaad Abdullah, S.T., Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, yakni Bapak Zulfikar Demitry, S.H., Rektor Universitas Samawa yakni Prof. Syaifuddin Iskandar beserta para pimpinan Universitas Samawa, tokoh agama, tokoh adat, serta beberapa wali santri.
Dalam sambutannya, Bapak Pengasuh PMI Dea Malela Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, M.A. menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan. Beliau menuturkan, "Peringatan Isra’ Mi’raj yang sedianya jatuh pada 26 Januari 2025, tetapi dimajukan tanpa mengurangi maknanya”. Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa Isra’ Mi'raj terjadi atas perintah Allah SWT dan secara ilmiah. Ilmu pengetahuan telah menguaknya.
Setelah sambutan Bapak Pengasuh, dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Daerah Sumbawa, yakni Bapak Dr. Budi Prasetyo. Dalam sambutannya yang penuh kehangatan tersebut beliau menuturkan, “Kekuatannya orang Islam itu beda dengan yang lain, kekuatannya yakni sholat, maka Tegakkanlah sholat”. Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa Kabupaten Sumbawa akan menghadapi banyak agenda penting pada tahun 2025, termasuk penyelenggaraan STQ tingkat provinsi dan kedatangan Duta Besar Rusia. Beliau mengajak para hadirin untuk menjadi tuan rumah yang baik.
Sambutan ketiga disampaikan oleh Bupati Sumbawa terpilih Bapak Ir. Syarafuddin Jarot. Dalam sambutannya, beliau menceritakan tentang kekagumannya terhadap sosok pengasuh PMI Dea Malela. Beliau juga menegaskan bahwa PMI Dea Malela adalah aset Kabupaten Sumbawa yang harus dijaga.
Setelah sambutan, hadirin peringatan Isra’ Mi’raj disuguhkan dengan ceramah yang menarik dari Ustadz Nasrullah dan Ustadz Ahmad Jama’an. Kedua penceramah menyajikan materi yang memukau yang mampu merefleksikan diri hadirin terkait salah satu peristiwa bersejarah dalam Islam tersebut.
Ustadz Nasrullah dalam ceramahnya menyampaikan tentang hikmah Isra’. Ceramah dimulai dengan membacakan surah Al Isra' ayat 1. Lalu membahas tentang bulan-bulan yang dimuliakan dalam Islam, termasuk bulan Rajab. Beliau memaparkan tentang bulan Rajab. Beliau juga menjelaskan tentang makna surah Al Isra’ ayat 1, yang diawali dengan kalimat tasbih.
Beliau menuturkan, “Tasbih sebenarnya adalah mensucikan dzat Allah. Jadi tidak ada dzat Allah yang menempel dalam makhluk. Inilah ajaran yang kita ajarkan ke generasi kita. Tidak ada status di dunia ini yang paling tinggi, kecuali status sujud. Sehingga kewajiban sholat adalah ibadah yang paling istimewa yang diberikan Allah kepada Manusia melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj".
Ceramah kedua, oleh Ustadz Ahmad Jama'an. Beliau menjelaskan tentang hikmah mi’raj. Ceramahnya dimulai dengan penjelasan tentang Isra’ adalah perjalanan horizontal, perjalanan suci dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa Mi’raj adalah perjalanan vertikal yaitu dari masjid Aqsa menuju Sidratul Muntaha, yakni dimensi nya ke atas. Lalu belaiu menyampaikan bahwa, "Sholat itu untuk menaikkan kualitas diri kita secara batinniah. Oleh karena itu marilah kita mendirikan sholat dengan sebaik-baiknya, marilah kita menjaga sholat untuk menjaga kualitas ibadah kita”.
Acara ditutup dengan penampilan dari para santri putra melantunkan nasyid Assalamu alayka, dan sholawat anta syamsun.
Leave your thought here
Your email address will not be published. Required fields are marked *