
Penutupan Silatulfikri 99 Tokoh Pulau Sumbawa
PMI Dea Malela menyelenggarakan kegiatan penutupan Silatulfikri 99 Tokoh Pulau Sumbawa pada 31 Agustus 2025 kemarin. Kegiatan ini dihadiri oleh Pengasuh PMI Dea Malela, Sultan Dompu, Wakil Bupati Sumbawa, segenapwali santri, serta tamu undangan dari 4 kabupaten, yaitu Bima, Dompu, Sumbawa Barat, dan Sumbawa. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti dengan Hymne Dea Malela, dan dilanjutkan dengan pembacaan pancasila oleh santri dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Arab, dan Bahasa Inggris.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Masyarakat Pulau Sumbawa dan dilanjutkan dengan pembacaan Piagam Olat Utuk. Adapun isi dari Piagam Olat Utuk memuat kesepakatan persaudaran dan kebersamaan untuk bersama masyarakat. Adapun beberapa point dalam Piagam Olat Utuk, diantaranya yaitu mengungkapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT bahwa atas takdirnya jua kami dilahirkan di Pulau Sumbawa; menyatakan niat tulus ikhlas untuk hidup berdampingan secara damai atas semangat Ukhuwah Imaniyah (Persaudaraan Keimanan); tekad untuk meninggikan Persaudaraan Keislaman di atas fanatisme kesukuan; tekad untuk bekerja sama atas semangat tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran serta ketakwaan, sebagai kelanjutan dari budaya saling memahami dan menghormati (ta’aruf) di antara sesama kami umat beragama, suku, bahasa, dan budaya; tekad kuat untuk membangun dan mengembangkan potensi Provinsi Pulau Sumbawa, dengan kerja keras, inovatif, dan kompetitif dalam semangat persaudaraan dan kebersamaan untuk mewujudkan kemakmuran bersama; tekad untuk menunaikan kewajiban dan tanggung jawab melaksanakan tekad di atas dan mewariskannya kepada generasi mendatang, baik yang lahir atau tidak di Pulau Sumbawa, sebagai kesepakatan dan janji suci yang dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.
Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni dari santri dan delegasi dari empat kabupaten. Penampilan pertama berasal dari Tim Tapak Suci PMI Dea Malela yang menampilkan seni bela diri khas Muhammadiyah. Penampilan kedua yaitu seni tari dari Kabupaten Dompu yang berjudul Tari Dupa. Tari Dupa merupakan tarian yang diilhami oleh tradisi masa lalu Dou Dompu yang dilakukan melalui kegiatan ibadah, pengobatan, kecantikan, dan kebugaran. Penampilan selanjutnya yaitu seni musik dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang menampilkan musik tradisi diiringi dengan gong, genang, dan rebana. Penampilan terakhir yaitu seni musik dari Kabupaten Sumbawa yang menampilkan lagu dengan diiringi rebana ode.
Acara diakhiri dengan sambutan dari Prof. Dr. Din Syamsuddin, yang menekankan makna penting dari kegiatan Silatulfikri 99 Tokoh Pulau Sumbawa sebagai wujud khidmat PMI Dea Malela kepada masyarakat Pulau Sumbawa. Terdapat 2 dokumen yang dihasilkan pada acara ini, yaitu Ikrar Percepatan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawadan Piagam Olat Utuk dalam rangka persaudaran dan kebersamaan untuk kemakmuran bersama masyarakat Pulau Sumbawa. Beliau juga berpesan agar generasi muda Pulau Sumbawa memiliki wawasan global tanpa melupakan akar budaya dan kampung halaman. "Persaudaraan keimanan dan persaudaraan kemanusiaan harus terus dijaga sebagai warisan luhur untuk generasi penerus Pulau Sumbawa dan umat manusia," tegasnya.
Leave your thought here
Your email address will not be published. Required fields are marked *