Santri Dea Malela Dalami Sejarah dan Inovasi Media di Al-Ahram Press, Cairo
Santri PMI Dea Malela melakukan kunjungan
ke Al-Ahram Press, yang merupakan salah satu lembaga pers tertua dan paling
berpengaruh di dunia Arab. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program
Edutrip 2025 yang bertujuan memperluas wawasan globar santri dalam bidang
literasi media, sejarah, dan adaptasi teknologi. Al-Ahram Press didirikan pada
tahun 1876 di Alexandria dan sangat berkembang pesar. Pada tahun 1899, Al-Ahram
memindahkan kantor pusatnya ke Kairo, yang saat itu menjadi pusat strategis
dunia Arab. Hingga kini, Al-Ahram dikenal luas dengan publikasinya dalam tiga
bahasa, yaitu Arab (Al-Ahram), Inggris (Al-Ahram Weekly), dan Perancis
(Al-Ahram Hebdo).
Dalam kunjungan
tersebut, santri Dea Malela diajak menelusuri proses kerja jurnalistik dari
ruang redaksi hingga percetakan surat kabar modern. Mereka menyaksikan langsung
bagaimana Al-Ahram mengelola informasi dan menyajikan berita yang berimbang,
mencakup berbagai isu seperti politik, ekonomi, sosial, hingga kemanusiaan
internasional. Para santri juga berinteraksi dengan tim redaksi yang
menjelaskan bagaimana prinsip independensi media dan verifikasi informasi
dijaga dalam setiap pemberitaan.
Selain mengenal
sejarah panjangnya, kunjungan ini juga membuka wawasan tentang bagaimana
Al-Ahram beradaptasi di era digital. Al-Ahram kini aktif mengembangkan platform
digital dan media sosial, menjaga keberlanjutan eksistensinya di tengah
tantangan perubahan teknologi informasi. Strategi adaptif ini memastikan
Al-Ahram tetap relevan dan diakui sebagai institusi pers yang kredibel di
tingkat global.
Melalui kegiatan ini,
para santri mendapatkan inspirasi berharga tentang pentingnya literasi media,
inovasi digital, dan pelestarian tradisi jurnalistik. Kepala rombongan
menyampaikan bahwa pengalaman tersebut menjadi pembelajaran nyata tentang
bagaimana lembaga besar dunia mampu menjaga keseimbangan antara nilai sejarah
dan modernitas.
Dalam kunjungan
tersebut, santri Dea Malela diajak menelusuri proses kerja jurnalistik dari
ruang redaksi hingga percetakan surat kabar modern. Mereka menyaksikan langsung
bagaimana Al-Ahram mengelola informasi dan menyajikan berita yang berimbang,
mencakup berbagai isu seperti politik, ekonomi, sosial, hingga kemanusiaan
internasional. Para santri juga berinteraksi dengan tim redaksi yang
menjelaskan bagaimana prinsip independensi media dan verifikasi informasi
dijaga dalam setiap pemberitaan.
Selain mengenal
sejarah panjangnya, kunjungan ini juga membuka wawasan tentang bagaimana
Al-Ahram beradaptasi di era digital. Al-Ahram kini aktif mengembangkan platform
digital dan media sosial, menjaga keberlanjutan eksistensinya di tengah
tantangan perubahan teknologi informasi. Strategi adaptif ini memastikan
Al-Ahram tetap relevan dan diakui sebagai institusi pers yang kredibel di
tingkat global. Melalui kegiatan ini, para santri mendapatkan inspirasi
berharga tentang pentingnya literasi media, inovasi digital, dan pelestarian
tradisi jurnalistik. Kepala rombongan menyampaikan bahwa pengalaman tersebut
menjadi pembelajaran nyata tentang bagaimana lembaga besar dunia mampu menjaga
keseimbangan antara nilai sejarah dan modernitas.
PMI Dea Malela
Leave your thought here
Your email address will not be published. Required fields are marked *