Berita

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir menyambut kedatangan Tim Edutrip 2025 PMI Dea Malela. Kegiatan yang dipimpin oleh Ayahanda Prof. Din Syamsuddin ini menjadi salah satu agenda penting dalam rangkaian perjalanan edukatif santri Dea Malela ke Timur Tengah, dengan tujuan memperluas wawasan global dan memahami peran diplomasi Indonesia di kancah internasional. Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Bapak M. Zaim A. Nasution, Wakil Kepala Perwakilan RI untuk Mesir, yang juga merupakan diplomat berpengalaman di berbagai forum internasional. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara rinci peran, fungsi, dan tantangan diplomasi Indonesia di Mesir, termasuk bagaimana KBRI Kairo menjadi jembatan penting dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Mesir di bidang pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan keagamaan.

Suasana pertemuan berlangsung interaktif dan inspiratif. Para santri tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga aktif bertanya mengenai dinamika kerja diplomasi, isu global, serta kontribusi Indonesia dalam perdamaian dunia. Para peserta juga diajak melihat langsung area kerja KBRI dan berdiskusi dengan sejumlah staf diplomatik yang berbagi pengalaman nyata dalam menjalankan tugas perwakilan negara.

Kunjungan ke KBRI Kairo, yang berlokasi di kawasan elit Garden City, merupakan bagian dari program pembelajaran internasional Dea Malela yang mengintegrasikan aspek akademik, kebangsaan, dan kepemimpinan global. Melalui pengalaman langsung ini, para santri diharapkan mampu memahami nilai penting diplomasi sebagai bagian dari kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dan kemajuan dunia. “Kami ingin para santri tidak hanya menjadi generasi berilmu dan berakhlak, tetapi juga memiliki kesadaran global dan semangat pengabdian untuk bangsa,” ujar Prof. Din Syamsuddin, selaku pembina PMI Dea Malela.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Para santri menanggapi materi dengan semangat dan menunjukkan minat tinggi terhadap isu-isu internasional. Kunjungan ini bukan hanya memberikan wawasan diplomatik dan geopolitik, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa yang siap membawa Indonesia ke kancah dunia.