
Dialog Bersama Senior Lecturer dari Universitas Ibn Tofail Maroko
Pesantren Modern Internasional Dea Malela menyelenggarakan dialog bersama dosen senior Ibn Tofail University, Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed Ouali. Dialog tersebut diselenggarakan pada Kamis (29/05/2025) pukul 20.00 Wita di Auditorium Sang Surya. Seluruh civitas PMI Dea Malela turut hadir dan menjadi peserta. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembacaan Al-Quran yang dilanjutkan tafhimul Quran dalam beberapa bahasa yakni bahasa Rusia, Thailan, Mandari, Arab, Inggris, dan Indonesia.
Kegiatan ilmiah ini dipandu langsung Pengasuh PMI Dea Malela, Ayahada Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, M.A. Materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed Ouali ialah pendidikan di Maroko dan pengaruh Ibnu Battuta di Indonesia. Dosen senior yang juga menjabat sebagai President of the Center for Future Studies di Ibn Tofail University tersebut mengungkapkan bahwa dalam sejarah ulama-ulama Maroko telah berkontribusi membangun prinsip-prinsip perdamaian dan harmoni di Indonesia.
Prof. Dr. Mariam mengungkapkan sebuah kutipan “Jalan menuju pengetahuan itu sulit, tetapi melalui pengetahuan pintu-pintu akan terbuka”. Beliau memaparkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Disela-sela penyampain materi beliau memotivasi para santri Dea Malela untuk meraih cita-citanya. Bahkan, beliau memantik semangat para santri dengan cara memberi stumulus agar mereka menyampaikan cita-citanya. “Siapakah saya, dan apa yang saya inginkan?” Tuturnya memancing semangat para santri, sehingga satu persatu santri berdiri lalu menyebutkan cita-cita mereka.
Tidak hanya itu, beliau juga memberikan nasihat kepada manajemen PMI Dea Malela agar membentuk sebuah panitia yang bertugas untuk meringkas buku-buku, pentingnya membaca untuk melatih kepemimpinan. Beliau mengutip nilai-nilai peradaban, “Ilmu di perantauan adalah kampung halaman, dan kebodohan di kampung halaman adalah perantauan”.
Pada akhir pemaparannya, beliau mengungkapkan tentang pentingnya matematika atau aritmatika, dan hubungannya dengan ilmu tauhid, yang merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan. Tantangan yang dihadapi dunia Islam ialah perpecahan, kemiskinan, ekstremisme, semuanya dapat diatasi melalui pendidikan.
Menyambut pemaparan yang penuh energik dari Prof. Dr. Mariam, Ayahanda Prof. M. Din Syamsuddin memaparkan visi PMI Dea Malela, ada upaya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan ilmu pengetahuan guna melahirkan sarjana masa depan. Dalam dialog itu pula, Prof. Din Syamsuddin mengatakan bahwa pengetahuan tanpa aksi artinya kematian.
“Lulusan PMI Dea Malela sebagai pioneer individual yang mempengaruhi masyarakat mereka”, pungkasnya penuh semangat.
Leave your thought here
Your email address will not be published. Required fields are marked *