
PMI Dea Malela Gelar Silatulfikri 99 Tokoh Pulau Sumbawa dengan Tema Menguatkan Persaudaraan dan Kebersamaan Demi Kemakmuran Bersama
Pesantren Modern Internasional Dea Malela kembali menyelenggarakan acara tahunan Silatulfikri 99 Tokoh Pulau Sumbawa dengan tema “Persaudaraan dan Kebersamaan untuk Kemakmuran Bersama”. Acara ini berlangsung di Auditorium Sang Surya pada pukul 16.05 WITA yang dihadiri berbagai tokoh penting dari semua daerah di Pulau Sumbawa.
Hadir dalam kesempatan tersebut para pemimpin dari tiga kesultanan besar Samawa yang diwakili oleh Dr. K.H. Lalu Zulkifli Muhadli, kemudian kesultanan Bima yang diwakili oleh Putri Sultan Bima Vera Amalia, dan Putra Sultan Dompu. Selain itu hadir pula sejumlah pejabat pusat dan daerah seperti Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia H. Fahri Hamzah, S.E., Bupati Dompu Bambang Firdaus, S.E., Bupati Sumbawa Barat H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si., Bupati Sumbawa Ir. Syafruddin Jarot, MP., mantan Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah dan Jamaluddin Malik, perwakilan tokoh masyarakat dari empat kabupaten/kota, serta undangan kehormatan lainnya.
Kehadiran tamu disambut meriah dengan iringan rebana ode, alat musik tradisional Sumbawa, diikuti dengan tilawah Al-Qur’an yang diterjemahkan dalam empat bahasa, yaitu Sumbawa, Inggris, Bima, dan Arab, sebagai simbol keberagaman dan kekayaan budaya lokal. Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Din Syamsuddin selaku Pengasuh PMI Dea Malela. Beliau menyampaikan bahwa Silatulfikri 99 Tokoh merupakan agenda tahunan yang memiliki makna filosofis. Angka 99 melambangkan Asmaul Husna, yakni nama-nama indah Allah SWT.
“Acara ini bukan sekadar temu tokoh, melainkan ruang strategis untuk merumuskan Parenti Kalanis atau pegangan hidup orang Sumbawa yang berlandaskan pada nilai sentral Kesultanan Sumbawa: Taket Ko Nene, Kangila Boat Lenge. Kita ingin melahirkan Piagam Persaudaraan untuk Kemakmuran Bersama, yang kami namakan Piagam Olat Utuk,” ujar Prof. Din.
Beliau juga menyampaikan perlunya memperkuat jaringan komunikasi antar tokoh masyarakat, pemerintah daerah, dan elemen strategis lainnya dalam rangka percepatan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) yang sudah diperjuangkan selama lebih dari dua dekade.
Acara ini memperlihatkan dukungan luas dari berbagai kepala daerah di Pulau Sumbawa. Hal ini dibuktikan dari sambutan yang Siberian pada acara Pembukaan Silatulfikri 99 Tokoh Pulau Sumbawa. Bupati Dompu, Bambang Firdaus, S.E. menekankan bahwa perjuangan pembentukan PPS harus terus dilanjutkan meski penuh tantangan. “Masyarakat harus bisa mengelola sendiri sumber daya yang melimpah demi kesejahteraan. Jangan pernah surut dalam berjuang, karena pada saatnya Pulau Sumbawa akan berdiri sendiri” ujar beliau.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si. Beliau menegaskan bahwa bahwa masyarakat Pulau Sumbawa sejatinya berasal dari satu ikatan, sehingga perjuangan ini adalah perjuangan bersama.
Berbeda dengan sambutan sebelumnya Sambutan dari Bupati Sumbawa, Ir. Syafruddin Jarot, MP. dibuka dengan lawas Samawa yang sarat makna persatuan. Ia menegaskan potensi besar Pulau Sumbawa di sektor peternakan, pertanian, dan pertambangan, yang harus dikelola secara mandiri untuk kesejahteraan masyarakat.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, SH, mewakili Wali Kota Bima, menyatakan bahwa perjuangan PPS bukan hanya tentang administrasi pemerintahan, tetapi demi mempercepat layanan dan mewujudkan keadilan sosial.
Selain kepala daerah, dukungan juga datang dari kalangan kesultanan seperti Sultan Sumbawa, Sultan Muhammad Kaharuddin IV, melalui perwakilannya Dr. K.H. Lalu Zulkifli Muhadli, menegaskan pentingnya menatap ke depan untuk mewujudkan PPS yang adil dan berkeadilan. Dukungan selanjutnya disampaikan oleh Putra Mahkota Sultan Bima, melalui Putri Sultan Bima Vera Amalia, mengapresiasi acara tahunan PMI Dea Malela dan mengajak semua pihak untuk saling bahu membahu dalam memperjuangkan PPS.
Selain pejabat daerah dan kesultanan, hadir pula pejabat pusat yaitu Wakil Menteri Kawasan Perumahan dan Permukiman Indonesia H. Fahri Hamzah, S.E., dalam sambutannya menyebut Pulau Sumbawa sebagai Tana Intan Bulaeng (tanah kaya emas, mangan, dan tembaga). Beliau menekankan pentingnya persatuan antar daerah di NTB, di mana Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa ibarat dua sayap yang saling menopang untuk terbang lebih tinggi.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Sumbawa, Bapak Syukri Rahmat, S.Ag., M.M.Inov., sebagai simbol permohonan agar perjuangan bersama ini diridhoi Allah SWT. Dengan terselenggaranya Silatulfikri 99 Tokoh Pulau Sumbawa, PMI Dea Malela berharap lahirnya piagam persaudaraan yang memperkuat ukhuwah, mendorong percepatan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa, serta membuka jalan menuju masyarakat yang lebih adil, makmur, dan sejahtera.
Leave your thought here
Your email address will not be published. Required fields are marked *